Doa merupakan pembiasaan yang wajib diajarkan oleh guru atau orang tua baik di rumah maupun di sekolah dalam semua agama. Mengajarkan doa merupakan salah satu poin perkembangan yang dikembangkan dalam aspek nilai agama dan moral pada anak usia dini. Lalu, apa itu doa?
Doa merupakan permohonan seorang hamba yang dipanjatkan kepada Tuhannya. Tujuan permohonan tersebut adalah agar sesuatu yang dilakukan berjalan dengan lancar dan mendapatkan ridho dari-Nya. Doa juga merupakan suatu ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan. Doa yang diajarkan kepada anak adalah doa-doa sederhana yang ditujukan agar anak terbiasa berdoa sebelum dan sesuadah melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam mengajarkan agama Islam, doa-doa yang dipilihkan adalah doa yang ringan seperti doa sebelum makan dan sesudah makan, doa sebelum belajar dan sesudah belajar, doa sebelum tidur dan setelah bangun tidur, doa sebelum masuk kamar mandi dan doa sebelum keluar kamar mandi. Anak juga diajarkan mengucapkan Alhamdulillah, Bismillah, Subahanallah, Masyaallah, Astaghfirullah dan lainnya. Tujuan anak-anak diajarkan berdoa setiap saat adalah agar anak-anak diajarkan mengenal Tuhannya melalui aktivitas kebiasaan sehari-hari mereka.
Selain itu, agar setiap kegiatan yang anak lakukan dapat berjalan tanpa ada suatu halangan apapun serta setiap langkah dan perbuatan yang anak lakukan di ridloi Allah, karena Allah akan menjaga setiap langkahnya dalam melakukan segala sesuatu yang diawali dengan doa. Mengajarkan doa yang dilakukan pada anak usia dini memang bukannya tanpa alasan. Masa Absorbent Mind atau pikiran yang mudah menyerap seperti yang Montessori ungkapkan adalah masa yang pas untuk anak diajarkan berdoa.
Menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini dengan berdoa merupakan benteng serta fondasi kuat yang dapat orang tua dan guru tanamkan sejak kecil. Agar kelak, saat dewasa mereka tak lagi bimbang dan selalu berpegang teguh bahwa Tuhan akan selalu ada dalam setiap langkah mereka. Mengajarkan doa merupakan langkah yang sangat baik yang guru dan orang tua lakukan kepada anak-anaknya. Tetapi akan sangat lebih baik lagi apabila orang tua dan guru tidak hanya mengajarkan berdoa saja, melainkan memahamkan anak dalam berdoa.
Memahamkan doa tidak hanya sebatas hafal tetapi lebih jauh anak dapat paham apa arti serta maksud dari doa yang anak-anak panjatkan setiap hari. Apa sebenarnya makna tersirat di balik doa tersebut. Oleh karena itu, sudah sepatutnya orang tua dan guru memberikan pemahaman selain mengajarkan doa. Langkah pertama dalam memberikan pemahaman doa yang baik adalah dengan mengajarkan anak berdoa dengan program pembiasaan yang sudah guru dan orang tua rancang untuk anak-anaknya. Kemudian, diikuti dengan menghafalkan artinya, setelah anak diberikan pembiasaan hafalan doa dan arti, guru dan orang tua bisa memberikan pemahaman kenapa kita harus berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, kenapa harus mengucapkan Alhamdulillah dan sebagainya.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana memahamkan doa pada anak agar ia mengerti mengapa ia harus berdoa:
Pertama, berdoa sebelum makan, anak-anak biasanya diajarkan doa sebelum makan. Bunyi doa sebelum makan adalah: Allohumma barik lanaa fiimaa rozaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar. Yang artinya “Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. Berikan pemahaman sederhana tentang doa ini, misalnya “Nak, Allah telah memberikan rezeki kepada kita berupa makanan, entah itu banyak atau sedikit, kita harus selalu bersyukur. Dengan makan kita bisa bermain, berlari, pergi ke sekolah dan sebagainya. "Jadi Nak, jangan suka pilih-pilih makanan ya. Tidak memilih-milih makanan itu cara kita berterimakasih kepada Allah” sambil tersenyum lalu mengusap kepala anak. Apabila ada pertanyaan lanjutan maka orang tua dan guru harus menjawab dengan jawaban yang sesuai serta anak dapat memahaminya.
Kedua, berdoa setelah makan, anak-anak biasanya diajarkan doa setelah makan. Bunyi doa setelah makan adalah: Alhamdu lillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa jaalanaa muslimiin. Yang artinya “Segala puji bagi Allah yang telah member makan kami dan minuman kami, dan menjadikan kami sebagai orang-orang muslim”. Pemahaman ini juga bisa kita buat dengan cerita sederhana “adek tahu, ketika kita sebelum dan sesudah makan berdoa maka setan akan menangis. Adek tahu kenapa setan menangis? Karena setan tidak bisa ikut makan dan minum”. Orang tua atau guru bisa bertanya lagi “adek mau jadi temennya setan nggak?” lalu anak menggelengkan kepalanya, “Nah, kalau begitu, maka makanan dan minuman yang sudah masuk ke dalam tubuh kita akan memberikan tenaga agar adik bisa main, belajar dan lainnya oleh karena itu adek harus bersyukur dan berterimakasih pada Allah”.
Ketiga, ketika anak hendak melakukan atau memulai mengerjakan sesuatu, anak terbiasa mengucapkan “Bismillahirahmanirahim” yang artinya dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemahaman sederhana yang bisa kita sampaikan kepada anak adalah dengan perumpamaan. “Kalau kita pamit dan izin dulu kalau melakukan sesuatu sama ayah atau ibu menurut adek baik apa engga?” “Baik Bu”, lalu ibu mengangguk. Nah kalau begitu, “kalau mau mengerjakan sesuatu dan izin dulu kepada Allah merupakan tindakan yang baik, Allahpun akan selalu bersama adek dimanapun dan saat melakukan apapun, sehingga adek tahu Allah selalu menjaga adek”. Jadi anak akan tahu betapa pentingnya mengucapkan basmalah sebelum ia melakukan sesuatu.
Keempat, ketika anak mendapatkan kebahagian dan nikmat maka ia akan bertahid yaitu mengucapkan “Alhamdulillah” yang artinya segala Puji Bagi Allah. Pemahaman yang dapat orang tua berikan kepada anak yaitu “Allah akan senang kalau kita selalu bersyukur, dan apabila kita mensyukuri nikmat Allah maka Allah akan menambah nikmat kita, maka ketika ayah dan ibu memberikan uang saku maka adek harus bersyukur dengan mengucap alhamdulillah”.
Kelima, ketika anak takjub dengan sesuatu maka ia akan brtasbih dengan mengucapkan “Subhanallah” yang artinya Maha Suci Allah. Pemahaman yang bisa orang tua berikan kepada anak adalah dengan “ memberitahu anak ketika ia melihat sesuatu yang menakjubkan, seperti anak melihat pegunungan, pantai yang cantik, matahari yang indah maka anak harus bersyukur bisa melihat sesuatu yang indah yang Allah ciptakan untuk manusia, dan anak hendaknya mengucapkan subhanallah. Memahamkan makna doa pada anak merupakan hal baik yang dapat guru dan orang tua lakukan agar anak mampu membangun fondasi keimanan serta percaya bahwa Tuhan selalu ada bersamanya dalam setiap langkah kehidupannya. Harapannya anak tidak salah jalan dalam menghadapi berbagai masalah di depannya karena mereka akan lebih tenang karena Tuhan bersama mereka.
Sumber: Anggun Paud Kemdikbud
0 Komentar