Tanah longsor merupakan bencana yang mengancam daerah perbukitan di berbagai wilayah Indonesia. Bencana tanah longsor seringkali dipicu karena kombinasi dari curah hujan yang tinggi, lereng terjal, tanah yang kurang padat serta tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya tutupan vegetasi, dan getaran. Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat sehingga menyebabkan terbatasnya waktu untuk melakukan evakuasi mandiri.
Material longsor menimbun apa saja yang berada di jalur longsoran. Hal ini membuat edukasi untuk meminimalisir dampak yang terjadi saat tanah longsor menjadi penting. Kesiapsiagaan bencana merupakan salah satu topik penting di Satuan PAUD dan merupakan diversifikasi dari Kurikulum PAUD. Pendidikan kebencanaan di Satuan PAUD, termasuk tentang tanah longsor harus dilakukan secara sederhana dan sesuai usia anak agar mudah dipahami.
Berikut langkah yang bisa dilakukan Sobat PAUD untuk melatih kesiapsiagaan AUD pada tanah longsor :
1. Mengenalkan konsep dasar tanah longsorLongsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanahdengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Kenalkan anak dengan longsor dan gejalanya dengan cara sederhana dan menyenangkan.
Contoh :
Guru menceritakan tanda terjadi longsor, “Langit gelap, hujan deras dan batu kerikil berjatuhan dari atas lereng .ini pertanda akan terjadi longsor. Hujan yang sangat deras di atas lereng yang gundul dan tidak stabil (goyah) dapat mengakibatkan longsor. Tanah runtuh dengan kecepatan tinggi disertai suara gemuruh. Apakah ada yang pernah lihat atau mengalami longsor?”
2. Mengenalkan simbol-simbol evakuasi tanah longsorDi berbagai tempat, termasuk gedung Satuan PAUD idealnya terdapat simbol-simbol terkait kebencanaan yang rawan terjadi di daerah tersebut. Selain itu, Sobat PAUD bisa menggunakan poster peraga yang berisi simbol dan alur evakuasi. Simbol tersebut berupa : simbol jalur evakuasi dan titik kumpul.
Kenalkan anak makna terkait simbol-simbol tersebut. Diskusikan dengan mereka apa langkah yang harus dilakukan ketika terjadi tanah longsor.
Contoh :
Guru menjelaskan makna simbol hijau sebagai jalur evakuasi. Kemudian tanyakan pada anak, “Apakah kalian tahu artinya evakuasi?”
Setelah berdiskusi, ajak anak mensimulasikan atau mempraktikkan dengan bermain yang menyenangkan menggunakan simbol-simbol tadi tadi.
3. Jauhi lereng bukitBahaya tanah longsor membayangi pemukiman yang berada di dekat bukit. Maka cara terbaik untuk melindungi diri adalah pergi sejauh mungkin dari bukit yang menunjukkan gejala longsor seperti tanah retak dan bergetar. Sobat PAUD dapat mengenalkan anak cara untuk menghindari longsor dengan pergi dari dekat bukit dengan arahan orang dewasa.
4. Pentingnya keluar dari bangunan saat tanah longsorTanah longsor dapat menimbun apa saja yang dilewatinya, termasuk bangunan. Maka Sobat PAUD dapat mengajak anak untuk memahami apa yang terjadi jika ia tidak keluar dari rumah atau bangunan saat tanah longsor terjadi. Diskusikan hal ini dengan cara yang sederhana dan analogi yang mudah dipahami.
5. Mengenalkan petugas kebencanaanSaat terjadi tanah longsor, anak mungkin saja terpisah dengan keluarga, teman seusia, dan orang yang dikenalinya. Kenalkan anak dengan ciri-ciri petugas kebencanaan, seperti Tim SAR yang berbaju oranye, polisi, atau TNI. Beritahu bahwa mereka selalu siap membantu ketika terjadi tanah longsor.
Contoh :
Guru mendiskusikan situasi saat tanah longsor, “Tadi kalian sudah tahu bahwa saat terjadi longsor, harus pergi menuju tempat aman, Bapak/Ibu Guru akan memastikan semua anak sudah aman, jadi jika belum ada Bapak/Ibu guru sampai, jangan khawatir, ada petugas yang menemani kalian.”
Sumber:
PAUD Pedia
0 Komentar