Header Ads Widget

Yuk, Cegah Stunting Melalui PAUD Berkualitas!

Yuk, Cegah Stunting Melalui PAUD Berkualitas!

Ayah Bunda dan Sobat PAUD, seperti yang kita semua ketahui, proses tumbuh kembang anak berlangsung pesat dan menjadi kesempatan penting yang sangat berpengaruh pada kualitas hidup anak di masa kanak-kanak hingga beranjak dewasa. Namun hingga kini, masalah tumbuh kembang anak, salah satunya stunting, masih menjadi momok di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama jika terjadi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin berada di kandungan hingga anak berusia dua tahun.

Faktor lain yang juga berkontribusi pada terjadinya stunting adalah penyakit infeksi yang berulang, lingkungan yang buruk, kurangnya air bersih, stimulasi (rangsangan) psikososial yang tidak memadai, termasuk kurangnya akses terhadap layanan PAUD berkualitas, dan juga persepsi serta budaya masyarakat yang tidak mendukung pencegahan stunting.

Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah anak seusianya. Ayah Bunda dan Sobat PAUD dapat mengetahui kategorisasi tinggi badan anak yang ideal menurut usia dan jenis kelamin sebagaimana tercantum dalam buku KIA yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.

Stunting tidak hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, tetapi juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan saat ini dan produktivitas anak di masa dewasanya.

Ayah Bunda dan Sobat PAUD perlu lebih proaktif dalam mengakses berbagai informasi dan meningkatkan kesadaran tentang stunting. Di sisi lain, juga diperlukan peran pemerintah dalam menyediakan layanan yang berkualitas di berbagai sektor demi mencegah risiko stunting. Nah, jika dikaitkan dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), apa peran PAUD berkualitas untuk dapat mencegah stunting?

PAUD berkualitas sendiri terdiri dari empat elemen, yaitu; kualitas proses pembelajaran; kemitraan atau kerja sama dengan orang tua; pemantauan pemenuhan layanan Kesehatan, Gizi, Perlindungan, Pengasuhan & Kesejahteraan Anak atau yang dikenal dengan PAUD HI (Holistik Integratif); serta kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya yang memungkinkan tiga hal sebelumnya terwujud – semuanya melalui kemitraan dengan orang tua, kelompok masyarakat, serta unit pelayanan lain. Empat layanan tersebut dipercaya mampu membantu pencegahan (prevensi) dan penanganan (mitigasi) stunting pada anak.

Aksi preventif atau pencegahan sebaiknya dilakukan sejak anak dalam kandungan hingga kurang dari 2 tahun (1.000 hari pertama kehidupan). Sementara tindakan mitigatif atau penanganan, dapat dilakukan pada anak mulai usia 2-6 tahun.

PAUD berkualitas dapat turut membantu dua upaya tersebut melalui beberapa hal, seperti; melaksanakan kegiatan bermain-belajar yang memberikan stimulasi psikososial dan perkembangan sesuai usia; menjadi simpul bagi layanan kesehatan dan gizi (misalnya program pemberian makanan tambahan pada anak) melalui koordinasi dengan unit lain seperti Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB) dan Puskesmas, serta menjadi pusat pengasuhan dan perlindungan; juga mengembangkan Kelas Pengasuhan dan Kelas Orang Tua. Kelas-kelas ini diharapkan dapat menguatkan pemahaman orang tua tentang kualitas dan pola asuh yang tepat sehingga dapat membantu mencegah anak menjadi stunting.

Kondisi sarana dan prasarana satuan PAUD juga perlu diperhatikan, seperti kondisi lingkungan, pembiasaan perilaku hidup yang bersih, sehat, aman, dan nyaman, serta memastikan ketersediaan sanitasi yang baik dan air bersih yang memadai. Tidak boleh dilupakan adalah pemberdayaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang memang menekankan pada pembinaan lingkungan sekolah sehat dan kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.

Lebih jauh, satuan PAUD diharapkan dapat  mencatat dan melaporkan anak baru lahir hingga 2 tahun yang terdeteksi stunting kepada pusat layanan kesehatan atau Dinas Kesehatan setempat agar segera dapat diambil langkah intervensi dini.

Peran-peran yang dapat dilakukan oleh PAUD berkualitas di atas diharapkan mampu membangkitkan kesadaran masyarakat dan semua pihak terkait PAUD akan pentingnya layanan yang memadai untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, demi mewujudkan Indonesia Bebas Stunting.

Sumber: PAUD Pedia

Posting Komentar

0 Komentar