Header Ads Widget

Melatih Kesiapsiagaan Bencana Letusan Gunung Berapi di Satuan PAUD

Melatih Kesiapsiagaan Bencana Letusan Gunung Berapi di Satuan PAUD

Indonesia merupakan negara dengan jumlah gunung api terbanyak di dunia, yakni 127. Hal itu membuat erupsi gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang mengancam banyak daerah Indonesia. Letusan gunung api dapat menyebabkan berbagai ancaman, seperti awan panas, hujan abu, aliran lava, lontaran material, gas beracun, aliran lahar dingin, dan berbagai lainnya.

Banyaknya jenis ancaman yang ditimbulkan menjadikan edukasi untuk meminimalisir dampak erupsi gunung berapi menjadi penting di Satuan PAUD. Kesiapsiagaan bencana merupakan salah satu topik penting di Satuan PAUD dan merupakan diversifikasi dari Kurikulum PAUD. Pendidikan kebencanaan di Satuan PAUD, termasuk tentang erupsi gunung berapi harus dilakukan secara sederhana dan sesuai usia anak agar mudah dipahami.

Berikut langkah yang bisa dilakukan Sobat PAUD untuk melatih kesiapsiagaan AUD pada letusan gunung berapi  :

Mengenal konsep dasar erupsi gunung berapi

Bagi Satuan PAUD yang terdapat di dekat gunung berapi, pengetahuan anak tentang apa yang bisa terjadi saat terjadi erupsi sangatlah penting. Kenalkan anak dengan hal yang mungkin disebabkan erupsi gunung, namun berikan mereka pengetahuan apa pertanda gunung berapi perlu diwaspadai.

Contoh :

Guru membacakan buku cerita atau mengajak anak untuk menonton video tentang terjadinya erupsi gunung merapi
Guru mendiskusikan ciri-ciri erupsi gunung berapi, “Anak-anak langit gelap, hawa panas, hujan abu, awan tebal dan gelap keluar dari puncak gunung diserta percikan lahar dan suara gemuruh serta lontaran kerikil. Ini pertanda gunung akan meletus. Apakah ada yang pernah lihat atau mengalami letusan gunung berapi?”

Mengenalkan simbol-simbol evakuasi erupsi gunung berapi

Di berbagai tempat, termasuk gedung Satuan PAUD idealnya terdapat simbol-simbol terkait kebencanaan yang rawan terjadi di daerah tersebut. Selain itu, Sobat PAUD bisa menggunakan poster peraga yang berisi simbol dan alur evakuasi.  Simbol tersebut berupa : simbol jalur evakuasi dan titik kumpul.

Kenalkan anak makna terkait simbol-simbol tersebut. Diskusikan dengan mereka apa langkah yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunung.

Contoh :

Guru menjelaskan makna simbol hijau sebagai jalur evakuasi. Kemudian tanyakan pada anak, “Apakah kalian tahu artinya evakuasi?”
Setelah berdiskusi, ajak anak mensimulasikan atau mempraktikkan dengan bermain yang menyenangkan menggunakan simbol-simbol tadi tadi.

Menggunakan masker dan pakaian tertutup jika terjadi hujan abu

Salah satu aktivitas gunung berapi kala erupsi adalah munculnya hujan abu yang menyelimuti daerah di sekitarnya. Kenalkan anak dengan gejala hujan abu dan bahayanya pada pernafasan. Kemudian ajak anak memahami pentingnya masker untuk melindungi pernafasan dan pakaian tertutup untuk menghindari kotoran pada badan.

Hindari aliran sungai

Hujan deras saat gunung berapi sedang bergejolak juga dapat menyebabkan banjir lahar dingin di aliran sungai sekitarnya. Maka dari itu, Sobat PAUD perlu mengenalkan anak cara menghindari bahaya ini dengan tidak bermain di sekitar sungai atau jembatan.

Mengenalkan radius aman dari erupsi gunung berapi

Sobat PAUD juga bisa berdiskusi dengan anak apakah daerah mereka memiliki potensi terkena dampak letusan gunung berapi. Kemudian kenalkan dampak apa yang mungkin terjadi sesuai kategori Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Mengenalkan petugas kebencanaan

Saat terjadi letusan gunung berapi, anak mungkin saja terpisah dengan keluarga, teman seusia, dan orang yang dikenalinya. Kenalkan anak dengan ciri-ciri petugas kebencanaan, seperti Tim SAR yang berbaju oranye, polisi, atau TNI. Beritahu bahwa mereka selalu siap membantu ketika terjadi letusan gunung berapi.

Contoh :

Guru mendiskusikan situasi saat letusan gunung berapi, “Tadi kalian sudah tahu bahwa saat terjadi letusan, harus pergi menuju tempat aman, Bapak/Ibu Guru akan memastikan semua anak sudah aman, jadi jika belum ada Bapak/Ibu guru sampai, jangan khawatir, ada petugas yang menemani kalian.”

Sumber: PAUD Pedia

Posting Komentar

0 Komentar